Kota Kecil itu Bernama Gandaria

Terkejut, perasaan itu lah yang tertanam sekilas dalam fikiran saat ku jejakan kakiku di tanah kelahiranku. Jalanan di depan rumahku ternyata sedang dalam perbaikan, tepatnya sedang ada pemasangan pavling blok (ribed bgt nulisnya). ternyata kotaku tercinta ini tengah dalam pemajuan pembangunan. padahal baru saja dua minggu sejak aku merantau ke negeri seberang untuk menuntut ilmu (serang aja di panggil negeri seberang..? penulis lebai nih) sekejap saja kampung yang penuh keunikan tersebut telah mengalami evolusi meski bertahap. ya, kotaku ini memang unik. gandaria, kota yang sedang mengalami pengembangan, namun tetap melestarikan tradisi yang ada. tidak seperti kota lain yang terus-menerus berkembang tanpa mempedulikan matinya tradisi di kota tersebut, atau kota yang tetap kekeh tidak mau menerima kontribusi globalisasi karena takut tradisi mereka tumbung sedikit demi sedikit. kota ini memang bernama "Gandaria", namun jangan sampai anda berpikir bahwa gandaria ini adalah kota di Jakarta. Gandaria ku adalah sebuah desa di kecamatan Mekar Baru pecahan dari kecamatan Kronjo, di Kabupaten Tangerang, Banten. bukanlah kota bergedung-gedung tinggi hingga menggaruk langit (pencakar langit kaleeee...?) seperti layaknya Gandaria di Jakarta, melainkan hanya sebuah desa yang masih MEWAH atau MEpet saWAH (hahahaha... penulis bisa bikin ketawa juga)
di sinilah aku pertama kali mengeluarkan tangis bayiku, di dinginnya pagi. serta di sinilah aku di ajari berjalan dan berbicara (meski kenyataannya penulis terlebih dahulu bisa berbicara sebelum bisa berjalan. disini pula ku menemukan banyak pelajaran penting dalam hidup.
(mpe di sini dulu eah, kita sambung lain kali, oce..?) To Be Continued...